Aku tak mau menjadi keras,
Mengacuhkan hijau dan sulur daun dan ranting yg bergerak hilang diatas langkah yang tergesa
Aku tak mau mengeras.
Membiarkan matahari terbenam tanpa pandang lena terpukau menikmati sabda alam dikala senja
Aku tak mau mengeras…
Hingga alunan musik tak sanggup payungi damai hari
sis-siakan lelangutnya di gendang telinga…
Aku tak mau mengeras…
menjadi abai dan teramat tak acuh
merasa pusat semesta di telapak kaki
bukan…
dunia tak berhenti di sebatas pandang mata ini
Aku tak mau mengeras…
aku hanya ingin menjadi aku…
yang tetap sama
di kota yang mengeraskan ini…
japs,
februari 2009
August 23, 2009 at 6:31 am
hyalooooo…curcolnya baru kesampean pas udah di bandung ye Jap 😀
well, aku adalah aku 😉
japs :
di jakarta gak pengen ngeposting. baru pas di bandung kepengennya hehe…
August 23, 2009 at 7:46 am
Jika hati dipelohara dalam kasih,
walau tubi gempuran pahit Jakarta menggerus,
hati lembut itu kan terus memancarkan kelembutannya…
Kemana saja mas…?
Senang deh sudah ada update lagi 🙂
salam,
EKA
japs :
keren mba,
hanya sebulan pertama yang cukup mengagetkan, selepasnya mulai bisa mengikuti irama kota.
yang diapresiasi selanjutnya justru hiruk pikuk dan kedinamisannya dalam ruang dan waktu. 🙂
gak kemana-mana kok mba, cuma ke Jakarta. 🙂
salam
-japs-
August 23, 2009 at 7:57 am
Dunia tak berhenti di sebatas pandangan mata..
Dunia berlanjut, dari satu layar ke layar lainnya..
Hehehe
*saya nyebelin ya..*
japs :
kan dari mata turun ke hati *halah*
August 23, 2009 at 4:45 pm
`Aku tak mau mengeras…
aku hanya ingin menjadi aku…
yang tetap sama
di kota yang mengeraskan ini…`
suka banget bagian ini..
jadi gk pengen komen lebih jauh yg nantinya malah akan ngerusak keindahan kata2nya..nice post gan ^_^
japs :
thanks cha, hehehe…
August 24, 2009 at 7:52 am
tak kerasankah dirimu?
japs :
ini tulisan beberapa hari di jakarta kok mba, beberapa minggus etelah itu sudah menyatu dengan dinamikanya.
August 25, 2009 at 5:54 am
Jakarta memang keras. Apalagi bekasyong. Nyahahaha….
Ternyata emang kudu balik ke bandung dulu kali ya baru bisa nulis lagi? (okok)
japs :
katanya sih ibukota lebih kejam dari ibu tiri, hek hek hek.