Search

Apaka Tajapra

Cerita dari Jakarta dan kota-kota disekitarnya

Tag

band

Oleh-Oleh dari KICKFest 2008 – Dua

KICKFest 2008 pada malam 3 Agustus 2008. Saya berkesempatan melihat manggungnya band-band indie yang akan menutup rangkaian acara festival clothing dan distro terbesar tersebut. Kesana bersama tiga orang kawan, kami semua berencana menonton band Efek Rumah Kaca, band indie yang mengusung musik alternatif dengan lirik-lirik cerdas dan nada-nada melodius.

Band pembuka adalah Vincent Vega, menurut sumber yang saya temukan di Google, band ini beranggotakan: Ariel William (Vocal), Rangga Syailendra (drum), Agung Dwi Anggoro (Bass), Muhamad Saugan Najib (Gitar) dan Fikri Hardiansyah (Gitar). Memainkan musik-musik indie-rock up-beat yang cenderung agresif, penampilan mereka sangat enerjik, ekspresif sampai saya terheran-heran melihat semangatnya diatas panggung. Saya masih belum familiar dengan band ini jadi kurang tahu judul-judul lagu yang dimainkan. Berikut beberapa skrinsyut-nya.

Band berikutnya adalah Efek Rumah Kaca [Cholil (vokalis & gitaris), Adrian (bass), Akbar(drummer)] , band yang membuat kami sengaja datang bersama ke KiCKFest malam itu. Band ini merupakan Rookie of The Year versi majalah Rolling Stone Indonesia (2008). Band yang setiap lagunya memiliki satu cerita berarti dalam pemaknaan yang dalam, sangat kental dengan isu-isu dan kritik sosial, disampaikan dalam bahasa nada musik Indonesia. Saya mengenal band ini kurang lebih setahun lalu melalui kesempatan yang tidak terduga (dari tak mengenal sama sekali, sampai mulai suka satu persatu lagunya). Hingga akhirnya sekarang sudah dalam tahap teradiksi dalam alunan melodi dan lirik-lirik kelas penyair-nya. Suatu saat nanti mungkin saya akan menulis apa kata saya mengenai band indie ini. Sekarang foto-foto konsernya dulu aja ya. 🙂

Efek Rumah Kaca memainkan lagu Debu-Debu Berterbangan, Belanja Terus Sampai Mati, Desember, Cinta Melulu dan Di Udara. Setlist yang lumayan asik dari band ini, membuat semua penggemar musik indie bernyanyi, termasuk saya, hehehe… Buat yang baru tahu Efek Rumah Kaca, silahkan dengar lagunya di http://myspace.com/efekrumahkaca. Dukung dengan membeli CDnya di toko besi kaset terdekat. 😛 Bravo Efek Rumah Kaca.

Band berikutnya adalah si “Secret Admirer” Mocca, membawakan lagu-lagu jazz swing-nya, Arina Ephipania (vokal dan flute), Achmad Pratama (bass), dan Indra Massad (drum) mengantarkan penonton menuju penampilan The Sigit dengan lagu-lagu cadasnya, nge-rock!!! hehehe, Sebagai band yang nampaknya paling ditunggu-tunggu, penampilannya cukup membawa penonton jingkrak-jingkrak, saya sendiri kurang ngerti musik-musik rock begini, tapi overall seru lah penampilannya. Selalu salut dengan idealisme temen-temen musisi independen, karena sejatinya berasa banget, bahwa musik adalah nafas kalian. Sukses buat kalian.

Dan KICKFest 2008 pun ditutup. Sampai ketemu lagi, Kawan-Kawan Komunitas Independen. Tetap berkarya (dengan cinta (halah)) 😀

Catatan Si (Hampir) Penghancur Pensi Orang

Sore itu saya ikut kawan-kawan yang hendak mengisi pensi sebuah SMA negeri di Bandung. Keberangkatan dipercepat karena mereka harus tampil pukul setengah tujuh, maju setengah jam dari jadwal semula. Karena pemberitahuan yang mendadak, seluruh kru band dan tim segera bertolak dari kostan saya ke lokasi tempat mereka akan manggung di Jalan Dago. Kami berangkat sekitar pukul enam kurang lima belas, konvoi menggunakan tiga mobil. Mobil yang saya tumpangi berjalan paling depan dan bertugas memandu dua mobil lainnya.

Rasanya semua masih terkendali, dan waktu juga masih mungkin terkejar, SMU itu berjarak tidak begitu jauh dari kostan saya. Begitu pula saat adzan maghrib terdengar di mobil kami yang masih berada di Jalan Tamansari sebelah ITB, kami masih tenang karena dari tempat itu kira-kira dalam 10 menit kami bisa sampai di lokasi, “Masih keburu lah”. Namun, itu semua sebelum saya: si (hampir) penghancur pensi orang ini melakukan kebodohan.

[Lanjutkan baca]

Up ↑